Prabowo Subianto resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. Foto: Istimewa


Jakarta (20/10) – Sidang Paripurna MPR RI pada Minggu (20/10) resmi melantik Prabowo Subiyanto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Dalam momen bersejarah ini, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyampaikan ucapan selamat mewakili warga LDII di seluruh Indonesia. Selain itu, ia menitipkan pesan penting agar program pembangunan yang diusung pemerintahan baru selalu berorientasi pada kebangsaan dan berkeadilan sosial.

“Masalah kebangsaan adalah tantangan klasik yang sering terabaikan. Ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik, serta dominasi kekuasaan oleh sekelompok golongan bisa membahayakan persatuan yang telah dibangun sejak 1928,” ujar KH Chriswanto. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan pembangunan nasional yang merata demi menghindari potensi perpecahan.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat memberikan pernyataan usai Sidang Paripurna MPR RI, Jakarta (20/10). Foto: LINES


Menurut KH Chriswanto, setelah Proklamasi 1945, bangsa Indonesia menggunakan pendekatan keras untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Namun, setelah Reformasi, pendekatan militeristik mulai ditinggalkan. Meski demikian, banyak faktor yang membuat hasilnya belum maksimal. “Premanisme politik, korupsi, dan masalah anggaran seringkali menghambat pembangunan, yang kemudian dipolitisasi oleh gerakan separatisme,” tambahnya.

KH Chriswanto juga menekankan bahwa untuk merawat persatuan bangsa hingga seabad mendatang, diperlukan dua pendekatan utama. Pertama, pembangunan berkelanjutan yang memastikan kesejahteraan sosial. Kedua, internalisasi nilai-nilai kebangsaan dengan cara kreatif agar generasi muda tetap memahami sejarah bangsa dan pentingnya menjaga keutuhan negara.

Ia mengingatkan bahwa tantangan global, seperti perubahan iklim, ketidakstabilan harga energi, serta polarisasi dunia akibat persaingan kekuatan besar, juga mempengaruhi pembangunan nasional. Oleh karena itu, LDII melalui program “8 Bidang Pengabdian untuk Bangsa” siap mendukung pemerintah dalam menghadapi tantangan ini. Program-program tersebut mencakup kebangsaan, dakwah, pendidikan, ketahanan pangan, ekonomi syariah, kesehatan, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.

Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufik Wijaya, turut menambahkan bahwa dunia sedang berada di tengah persaingan global yang mempengaruhi berbagai sektor, termasuk ekonomi dan politik Indonesia. “Kami berharap delapan bidang pengabdian LDII dapat dijadikan prioritas oleh pemerintah untuk memperkuat ketahanan nasional,” tutup Dody.(*/Ac)


- LDII
- Prabowo Subiyanto
- Gibran Rakabuming Raka
- KH Chriswanto Santoso
- Pembangunan Berkelanjutan
- Kebangsaan
- Keberlanjutan Sosial
- Program 8 Bidang LDII
- Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Posting Komentar