Sidoarjo, 18 Agustus 2024 – Pondok-pondok pesantren (Ponpes) LDII di seluruh Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan upacara bendera yang khidmat. Kegiatan ini juga dilaksanakan di Ponpes Wali Barokah, Ponpes Al Ubaidah, Ponpes Gadingmangu, dan berbagai ponpes lainnya, yang turut menegaskan pentingnya nilai-nilai kebangsaan di kalangan santri.
Di Kediri, Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto, mengajak santrinya untuk meneruskan cita-cita perjuangan para pendiri bangsa. "Cita-cita pendirian bangsa ini, serta tujuan pembangunan nasional terdapat dalam amanat Pembukaan UUD 1945. Ini termasuk melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia," ujar KH Sunarto dalam upacara yang berlangsung pada Sabtu, 17 Agustus. Ia menekankan pentingnya santri memiliki karakter luhur dan profesional religius untuk menghadapi tantangan masa depan.
Di Kertosono, Habib Ubaidillah, Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, menggarisbawahi pentingnya mengingat perjuangan kemerdekaan. "Sebagai santri, kita harus menjaga semangat patriotisme dan menghadapi tantangan masa kini dengan akhlak baik dan kemandirian. Ini merupakan bagian dari cara kita menunjukkan rasa syukur atas kemerdekaan," jelasnya.
Sementara itu, di Jombang, Humas Ponpes Gadingmangu, Toto Raharjo, melaporkan pelaksanaan upacara bendera yang disertai dengan pembentangan bendera merah putih raksasa berukuran 30x50 meter oleh 79 santri. "Acara ini melambangkan kemegahan Indonesia dan cita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045," tambah Toto Raharjo.
Di Sidoarjo, Ponpes Al Huda di bawah Yayasan Al Huda, yang dipimpin oleh M. Saprin, juga menyelenggarakan upacara bendera. Saprin menekankan tantangan yang dihadapi generasi muda dalam era teknologi. "Tanpa akhlakul karimah dan ilmu agama yang kuat, generasi muda kita berisiko menjadi tidak produktif," katanya.
Pimpinan Ponpes Al Barokah Seruni, Suarsis Sutejo, menyoroti peran penting santri dalam menghadapi era globalisasi. "Santri harus bersaing secara kompetitif dengan jiwa nasionalisme yang tinggi. Kami menanamkan 29 karakter luhur LDII kepada para santri, termasuk kealiman dalam agama dan kemandirian, untuk membentuk pemimpin bangsa yang mampu membawa Indonesia menuju kemajuan," tutup Suarsis Sutejo.
Di Suko, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Pondok Pesantren Miftachul Ulum, yang berada di bawah naungan Yayasan Sabilur Rosyidin Al Amin, Pimpinan Pondok Pesantren Miftachul Ulum, KH Ubaidah, menyampaikan pesan penting mengenai tantangan yang dihadapi generasi muda dalam mengisi kemerdekaan. "Tantangan generasi muda saat ini, terutama dalam meneruskan perjuangan para pahlawan di era teknologi yang semakin maju, sangat signifikan. Tanpa akhlakul karimah, budi pekerti yang baik, dan ilmu agama yang kuat, generasi kita berisiko menjadi tidak produktif," ujar KH Ubaidah, menekankan pentingnya integritas moral dan pengetahuan agama dalam menghadapi perkembangan zaman.
Perayaan HUT RI di pondok pesantren LDII ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan, tetapi juga sebagai momentum untuk menguatkan komitmen santri dalam membangun bangsa yang lebih baik di masa depan.(*)
Posting Komentar