Program LDII: Pembentukan Akhlak Mulia pada Generasi Muda melalui Penerapan 29 Karakter Luhur (Foto ilustrasi by Bing Image Creator)

Pendidikan karakter menjadi landasan penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. Penerapan 29 karakter luhur menjadi fokus utama dalam mendidik generasi penerus, khususnya pada jenjang caberawit. Proses pembelajaran ini dilakukan melalui berbagai kegiatan yang bertujuan mengasah dan menginternalisasi nilai-nilai luhur yang akan menjadi fondasi bagi kehidupan mereka di masa depan.


Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak-anak dalam menerima pendidikan karakter. Beberapa kegiatan yang harus dibiasakan pada anak-anak di lingkungan keluarga antara lain:
- Ketertiban dalam Beribadah: Mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah dengan tertib dan disiplin.
- Kesemangatan dalam Belajar: Mendorong anak untuk rajin mengikuti pengajian dan sekolah, serta belajar dengan tekun.
- Berpamitan dan Menghormati Orang Tua: Membiasakan anak untuk berpamitan, mohon doa, dan mengucapkan salam kepada orang tua sebelum beraktivitas di luar rumah.
- Menghormati Saudara: Mengajarkan anak untuk menghormati saudara yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
- Hidup Bersih dan Rapi: Membiasakan anak untuk hidup bersih dan rapi serta peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Masjid, tempat pengajian, dan sekolah formal juga menjadi tempat strategis dalam penerapan 29 karakter luhur. Beberapa kegiatan yang harus dibiasakan antara lain:
- Ketertiban Waktu: Mengajarkan anak untuk datang tepat waktu saat mengaji atau sekolah.
- Salam dan Jabat Tangan: Membiasakan anak untuk mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan muballigh atau guru saat tiba di tempat pengajian atau sekolah.
- Berpakaian Suci dan Rapi: Mendorong anak untuk selalu berpakaian yang suci, bersih, dan rapi saat beribadah, mengaji, dan bersekolah.
- Konsentrasi dalam Belajar: Mengajarkan anak untuk tenang, fokus, dan tidak ramai saat beribadah, mengaji, dan belajar di sekolah.
- Empati terhadap Teman: Mendorong anak untuk memiliki rasa empati dan peduli terhadap teman-temannya, misalnya dengan menolong teman yang jatuh atau meminjamkan alat tulis.


Interaksi dengan lingkungan sekitar juga menjadi bagian penting dalam penerapan 29 karakter luhur. Beberapa kegiatan yang harus dibiasakan antara lain:
- Bertutur Kata Sopan: Mengajarkan anak untuk selalu bertutur kata yang sopan dan tidak berkata kotor.
- Peduli Lingkungan: Mendorong anak untuk peduli terhadap kebersihan, keindahan, dan kenyamanan lingkungan sekitarnya.
- Salam dan Sapa: Membiasakan anak untuk mengucapkan salam, sapa, dan berjabat tangan saat bertemu dengan ulil amri, muballigh, guru, atau orang yang lebih tua.


Dengan keseriusan, ketelatenan, kesabaran, dan kekompakan para pembina, termasuk orang tua, penerapan 29 karakter luhur pada generasi muda dapat berjalan dengan baik. Hal ini diharapkan akan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas dan berakhlak mulia, tetapi juga mampu bersaing dalam menyongsong perkembangan dunia, serta menjadi orang yang mulia di dunia dan akhirat.(Ac)

Posting Komentar