Dokter Sriyatun yang juga Staf Ahli Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidoarjo ini hadir didampingi oleh asisten pribadi dan staf protokol Pemkab Sidoarjo. Diterima oleh Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo, H. M. Fauzan, S.Pd, Kepala Desa Sruni, Saiful Imaduddin, M.Kes dan istri, serta para pengurus DPD LDII Kabupaten Sidoarjo. Diantaranya: Winarko, SH; H. Yonadi Abdullah, Yerik Sahuri, SH, H. Budi Kriswanto, B.E; Faris Asrul Sani, Amd, dan Drs. Koesmoko.
Mengawali pembicaraannya, dr. Sriyatun memperkenalkan diri dengan menceritakan masa lalunya . Mulai kisahnya sebagai anak seorang petani, kuliah Fakultas Kedokteran, menikah, menjadi dokter, tugas di Puskesmas, dan akhirnya menjadi Kepala Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.
“Saya ajak pemuda LDII Sidoarjo untuk selalu giat bersemangat. Di antaranya dengan berolah raga. Sebab, dengan olah raga kita menjadi sehat, terhindar dari kegiatan yang negatif, dan mengendalikan pemakaian HP (Hand Phone),”kata dr. Sriyatun yang juga Ketua Perwosi (Persatuan Wanita Olah Raga Seluruh Indonesia) Kabupaten Sidoarjo.
“Kami ingin mensupport para pemuda LDII Sidoarjo yang hadir di sini. Adik-adik ini adalah aset negara yang sangat berharga. Untuk itu, perlu diperjuangkan dan diperlakukan dengan baik. Supaya negara ini lebih baik dan lebih maju. Generasi muda selalu dibutuhkan oleh negara,”ujar wanita yang juga Ketua Yayasan Jantung Indonesia Kabupaten Sidoarjo ini.
Istri Wabup Subandi ini mengingatkan para pemuda LDII agar selalu menjaga kesehatan. Diceritakan, ada pemuda Sidoarjo usia 19 tahun yang meninggal karena sakit jantung. Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua warga masyarakat. Karena itu, disarankan untuk tidak merokok, tidak minum alkohol, dan rutin berolah raga minimal 2 kali seminggu. Lebih baik lagi supaya ikut kegiatan Klub Jantung Sehat dan Klub Jantung Remaja.
Di tengah-tengah acara, dia meminta perwakilan peserta pengajian untuk maju. Satu per satu beberapa pemuda-pemudi pun maju untuk berdialog dengannya. Di antaranya ditanya, apakah sudah masuk di Karang Taruna? Apakah sudah mengajukan proposal dan anggaran kepada Pemerintahan Desa? Jawabannya pun bermacam-macam, sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman masing-masing.
“Adik-adik ini masih muda dan kuat. Kami mohon bisa berkontribusi kepada lingkungan masing-masing. Di antaranya memberikan sumbangsih dengan membentuk Posyandu Remaja. Bisa aktif melalui organisasi masing-masing. Dijaga kerukunan dan kekompakan, serta harus solid,”katanya.
Saat dr. Hj. Sriyatun menanyakan tentang penanganan stunting, mendapat respon dari salah seorang mahasiswi Poltekkes Negeri Surabaya yang menjadi peserta pengajian. Bahkan, dia memotivasi dan mengajak mahasiswi tersebut ikut aktif menangani kasus stunting di Kabupaten Sidoarjo.
Pada kesempatan tersebut juga ditampilkan para pemuda LDII yang berprestasi. Di antaranya: Pertama, Noval (Persinas ASAD) yang berprestasi menjadi Juara 2 Silat Kejurda Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2021 dan Juara 3 Silat Porprov Jawa Timur tahun 2022, dan Juara 2 Silat Kejurprov Jawa Timur tahun 2023. Kedua, Adam Aulia Rahman (Persinas ASAD) yang berprestasi menjadi Juara 1 Silat Porkab Sidoarjo tahun 2023 dan Juara 1 Silat Porprov Jawa Timur tahun 2023. Ketiga, Gilang yang berprestasi menjadi Juara 1 Bulutangkis Pomnas (Pekan Olah raga Mahasiswa Nasional) tahun 2023.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo, H. M. Fauzan, S.Pd mengatakan, kegiatan pengajian seperti ini biasanya dilakukan sekali dalam sebulan di 4 wilayah. Khusus kali ini dijadikan satu tempat, sehingga pesertanya mencapai lebih dari 2.000 orang.
“Pengajian seperti ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual. Alhamdulillah di LDII, mulai usia dini sampai usia lanjut dilakukan pembinaan melalui pengajian rutin secara intensif,”katanya.
(KIM DPD LDII Kabupaten Sidoarjo)
Posting Komentar