SIDOARJO - Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo mendorong LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) agar terus melakukan percepatan vaksinasi penguat (booster), terutama difokuskan di tempat-tempat yang tingkat interaksi masyarakatnya sangat tinggi.
Permintaan Presiden Jokowi ini disampaikan
saat menerima jajaran pengurus harian DPP LDII di Istana Bogor, Jumat (11/2).
Selain itu, Presiden juga meminta DPP LDII, membantu penguatan kebangsaan di tengah globalisasi yang mengubah peradaban manusia.
Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso didampingi Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya melaksanakan vaksinasi booster di Padepokan Persinas ASAD, Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur, Rabu (9/3).
KH Chriswanto menuturkan, para ulama LDII menilai vaksinasi sebagai salah satu bagian dari ikhtiar sebagai manusia, juga ditinjau dari ilmu pengetahuan dijamin sebagai usaha untuk mengatasi wabah Covid-19. Terlebih, dengan vaksin booster dapat mendorong kebangkitan ekonomi, di tengah kebijakan pemerintah mencabut peraturan PCR atau antigen bagi pelaku perjalanan domestik.
“Saya kira langkah ini jadi kabar baik dan patut diapresiasi karena ini akan meningkatkan kembali ekonomi Indonesia. Tentu pemerintah mengambil suatu kebijakan pasti ada ukuran tersendiri. Ukuran bahwa masyarakat sudah mencapai herd immunity,” ujarnya.
Menurutnya, meski saat ini vaksinasi booster sudah serentak dilakukan, namun pemerintah harus selalu mengawasi dan mengontrol masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes). “Tentu harus selalu ada evaluasi dari pemerintah, artinya mengevaluasi semua keputusan yang diambil. Jangan sampai terjadi gelombang keempat. Kemarin gelombang ketiga sudah melampaui gelombang kedua, namun karena penanganannya lebih baik sehingga Bed Ocupation Room (BOR) di rumah sakit tidak sampai terlampaui dari gelombang kedua. Ini artinya, kita semakin mampu menangani laju penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga LDII agar tidak terprovokasi berita bohong terkait vaksinasi dan selalu menerapkan Prokes ketat. “Jangan sampai melonjak lagi, itu akan mengganggu roda perekonomian. Kita dibebaskan, terbuka tapi tetap harus terkontrol dan terapkan Prokes. Sehingga betul-betul kesehatan warga bisa terjamin dan ekonomi bisa kembali bangkit,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Penanggung Jawab Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Puskesmas Cipayung, Sukma Aditya Putra mengatakan pihaknya sudah melaksanakan vaksin booster sejak awal Januari.
Sukma menjelaskan, percepatan vaksinasi booster ini akan meminimalisir kemungkinan keparahan gejala yang timbul. Lebih lanjut, pemberian booster vaksin juga diketahui memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh terhadap ancaman paparan infeksi delta dan omicron. Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat untuk menerima vaksinasi booster dalam kondisi tubuh yang fit dan selalu menerapkan protokol kesehatan di tempat pelaksanaan vaksinasi booster. “Covid-19 ini masih bisa ditangkal dengan penerapan protokol kesehatan. Itu sebenarnya sudah cukup. Mau varian apapun, resiko untuk terapi Covid kecil plus adanya vaksinasi,” ungkapnya.
Dalam sehari, pihaknya mampu memvaksin 200-500 orang. Ia menegaskan, tidak hanya warga DKI Jakarta saja yang diperbolehkan vaksin booster di Sentra Vaksinasi Padepokan Pencak Silat Persinas ASAD Ponpes Minhaajurrosyidiin, tapi seluruh masyarakat Indonesia. “Terima kasih atas kerja sama dan bantuan dari LDII dan Ponpes Minhaajurrosyidiin sehingga pelaksanaan Sentra Vaksinasi di Padepokan Persinas ASAD Ponpes Minhaajurrosyidiin berjalan sangat baik dan sangat membantu warga masyarakat sekitar,” tutup Sukma Aditya.
(Cakra/ICT Sidoarjo)
Posting Komentar