LDII SIDOARJO - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Jawa Timur telah menyelesaikan musyawarah wilayah (Muswil) dengan terpilihnya H. Moch. Amrodji, SE, ST, MT sebagai Ketua DPW LDII Jawa Timur dengan masa bakti 2020-2025, Sabtu (29/8/2020).
Terpilih
secara aklamasi, meski sebelumnya sempat muncul setidaknya tiga nama,
yakni Drs. Ec. H. Amien Adhy (Ketua DPW LDII Jawa Timur 2015-2020), Drs.
H. Bashori, M.Pd, dan H. Moch. Amrodji, SE, ST, MT.
Dalam
sambutannya, Amrodji mengajak semua pengurus organisasi, baik di
tingkat provinsi (DPW), kabupaten/kota (DPD), hingga pengurus cabang,
dan anak cabang untuk melaksanakan amanah.
“Amanah itu berupa melaksanakan fungsi pelayanan, perlindungan, dan pengembangan,” ujar Amrodji.
Seluruh
koordinator bidang dan departemen harus memaksimalkan dirinya dalam
beramal saleh dan diniati ibadah kepada Allah, maka agar pelayanan DPW
LDII lebih maksimal, antara lain memperkuat kesekretariatan supaya bisa
mandiri dan mampu melaksanakan tugas organisasi,” ujar Amrodji.
Sementara
it, di bidang perlindungan hukum, fokusnya adalah membuat warga LDII
tenang berada di bawah naungan organisasi. Mereka bangga bergabung di
bawah naungan LDII, dan bisa melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara, “Sementara untuk pengembangan, LDII kian bertambah
anggotanya dan saya akan melanjutkan kerja para ketua terdahulu,” ujar
Amrodji.
Ia
mengatakan, Chriswanto Santoso yang menjabat sebagai Ketua DPW LDII
Jawa Timur sejak 1991-2015 telah meletakkan pondasi yang kuat, sementara
Amien Adhy membangun hubungan dengan pemerintah dan ormas Islam
lainnya, sehingga LDII terus berkembang.
Sementara itu dalam pidato
penutupan, Pj Ketua Umum DPP LDII Ir. H. Chriswato Santoso, M.Sc
mengingatkan, agar pengurus DPW LDII Jawa Timur mampu komitmen dan
konsisten,
“Tanpa komitmen kita tidak bisa mulai, kalau tidak konsisten susah mengakhiri,” ujarnya.
Menurutnya,
komitmen LDII adalah untuk membangun bangsa dan negara, LDII untuk
bangsa, “Dalam wilayah Jawa Timur, tentu DPW LDII Jawa Timur harus kerja
keras dengan amanah, insya Allah bila bekerja dengan amanah yang
berarti mengikuti tuntunan Alquran dan Alhadits, maka Allah meridhoi,”
ujar Chriswanto.
Dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, pengurus baru jangan khawatir, sebab,
menurut Chriswanto, arti dewan pimpinan adalah kepemimpinan kolektif
kolegial, yang bekerja berdasarkan kolektivitas dan team building yang
bagus, “Tim yang bagus lahir bila ketuanya mampu melihat kelebihan para
anggotanya dan mengabaikan kejelekannya,” ujar Chriswanto.
Ia
berpesan, agar DPW LDII berhasil berperan dalam membangun bangsa dan
negara dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, maka harus
melaksanakan empat pilar organisasi LDII. Pertama, selalu berprasangka
baik, “Berprasangka baik, mampu melihat kelebihan anggotanya untuk
meraih tujuan organisasi dan memperbaiki kelemahan anggotanya,” ujar
Chriswanto.
Kedua,
rela berjorban, “Kita ini ormas bukan perusahaan dan LDII kita tidak
menggaji pengurus. Jadi kita berkorban menuju satu titik, keberhasilan,”
ujarnya. Tiap anggota harus bekerja sesuai bidangnya. Bila diamanati
menjadi penyerang, ya jangan menjaga gawang. Demikian pula sebaliknya,
pemain bertahan jangan ingin membuat gol.
“Semua
pengurus itu berbeda, jadi bagaimana mengelola perbedaan menjadi
kekuatan, itu menjadi tugas pemimpin. Bahkan negara ini dibentuk
berdasarkan perbedaan, lalu dikelola demi mencapai tujuan berbangsa dan
bernegara demikian pula berorganisasi,” imbuh Chriswanto.
Ketiga, Ketua dan pengurus LDII harus taat asas.
Menurut
Chriswanto, LDII berkembang dan selalu berhasil melintasi perubahan
zaman, karena taat asas dan taat prosedur, “Bahkan itu menjadi desertasi
Hilmi Muhammadiyah, Litbang Kemenag, bahwa LDII mampu bertahan karena
taat asas dan taat terhadap struktur,” ujar Chriswanto.
Keempat,
adalah komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik memungkinkan semua
pengurus memperoleh informasi yang benar dalam melaksanakan program
kerja, “Jangan sampai terjadi gap komunikasi, untuk itu konsolidasi
harus rutin dilaksanakan,” ujarnya. Menurut Chriswanto, jangan sampai
keputusan sudah dibuat baru dikomunikasikan, “Idealnya, dikomunikasikan
terlebih dahulu baru diputuskan,” ujarnya.
Dalam
kesempatan itu, Chriswanto mendukung langkah Amrodji yang menyesuaikan
program kerja DPW LDII Jawa Timur berupa delapan klaster pengabdian,
disesuaikan program kerja Pemprov berupa Nawa Bhakti Satya, untuk
mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang sejahtera. *
Posting Komentar