LDII SIDOARJO - Muslimah merupakan ujung tombak yang akan melahirkan para generasi penerus masa depan dengan kualitas terbaik. Dari mereka akan lahir para pejuang Islam yang mengemban tugas dakwah. Untuk menjadi muslimah tangguh pada zaman now, dengan segala tantangan dan ujiannya tidaklah mudah. Tantangan dan ujian itu selalu saja datang menghadang. Pada akhir zaman dipenuhi dengan berbagai cobaan.
Islam sangat memuliakan perempuan, bahkan sangat menghargai dan menjaga izzah bagi perempuan. Kaum perempuan memiliki kedudukan khusus dalam Islam sekaligus memiliki hak-hak dan kewajiban yang telah ditetapkan dalam hukum-hukum syariat Islam. Dalam perkara ibadah, Islam memandang kedudukan antara laki-laki dan perempuan itu sama.
Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan untuk mencapai derajat keimanan dan keislaman yang tinggi, dan sama-sama berhak mendapatkan pahala dan ampunan Allah jika melakukan dosa. Namun, Allah juga menakdirkan bahwa laki-laki tidak sama dengan perempuan terutama dalam ciri, bentuk, dan kekuatan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa Islam menetapkan hukum yang benar-benar sesuai dengan kondisi dan kodrat mereka. Laki-laki memiliki fisik dan watak lebih kuat, sedangkan perempuan memiliki kondisi fisik dan watak yang lebih lemah. Oleh karena itu, Allah mengkhususkan kaum perempuan sesuai dengan kemampuan dan kelemahan mereka dalam menanggung beban.
Muslimah zaman now harus menyadari, bahwa tantangan yang seharusnya dilakukan adalah lebih mengedepankan kehormatan dirinya. Bukan berpola hidup bebas dan membuat kehilangan jati diri sebagai perempuan.
Perlu dipahami secara mendalam, bahwa cerita suksesnya kejayaan umat Islam pada masa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa Sallam tidak terlepas dari peran perempuan. Perempuan diberikan hak yang sama dalam pemikiran dan peranan. Para istri Rasulullah pun ikut serta dalam perjuangan dakwah, hingga rela mengorbankan semua harta, tenaga, dan pemikiran.
Berbeda dengan zaman sekarang. Kaum perempuan lebih mengutamakan penampilan, fashion, dan karir. Bahkan, telah mengabaikan apa yang sebenarnya menjadi kewajibannya. Bukankah dalam Islam telah mengatur apa yang telah menjadi kewajiban bagi perempuan? Sudah sepantasnya menjaga apa yang telah diberikan kepadanya. Muslimah yang baik, yaitu yang mampu menjauhkan dirinya dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan membuat ia terjatuh ke jalan yang salah.
Ada beberapa tantangan bagi seorang muslimah. Di antaranya halal haramnya makanan, fashion, dan media sosial. Tanpa disadari kebiasaan yang sering dilakukan akan sulit untuk diubah. Apalagi sampai mendarah daging dalam dirinya.
Jika dilihat pada fenomena fashion. Dalam Islam pakaian merupakan hal yang diwajibkan terutama bagi kaum perempuan. Seorang muslimah harus memperhatikan cara berbusana yang baik (Syar’i). Sebab, pakaian melambangkan identitas diri sehingga sangat dianjurkan untuk memakai pakaian yang menutup aurat. Al-Quran telah mengatur cara berpakaian perempuan. Aurat perempuan yang boleh diperlihatkan hanya telapak tangan dan wajah. Selebihnya merupakan aurat yang harus ditutupi.
Islam sangat memuliakan perempuan, bahkan sangat menghargai dan menjaga izzah bagi perempuan. Kaum perempuan memiliki kedudukan khusus dalam Islam sekaligus memiliki hak-hak dan kewajiban yang telah ditetapkan dalam hukum-hukum syariat Islam. Dalam perkara ibadah, Islam memandang kedudukan antara laki-laki dan perempuan itu sama.
Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan untuk mencapai derajat keimanan dan keislaman yang tinggi, dan sama-sama berhak mendapatkan pahala dan ampunan Allah jika melakukan dosa. Namun, Allah juga menakdirkan bahwa laki-laki tidak sama dengan perempuan terutama dalam ciri, bentuk, dan kekuatan fisik. Hal ini menunjukkan bahwa Islam menetapkan hukum yang benar-benar sesuai dengan kondisi dan kodrat mereka. Laki-laki memiliki fisik dan watak lebih kuat, sedangkan perempuan memiliki kondisi fisik dan watak yang lebih lemah. Oleh karena itu, Allah mengkhususkan kaum perempuan sesuai dengan kemampuan dan kelemahan mereka dalam menanggung beban.
Muslimah zaman now harus menyadari, bahwa tantangan yang seharusnya dilakukan adalah lebih mengedepankan kehormatan dirinya. Bukan berpola hidup bebas dan membuat kehilangan jati diri sebagai perempuan.
Perlu dipahami secara mendalam, bahwa cerita suksesnya kejayaan umat Islam pada masa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa Sallam tidak terlepas dari peran perempuan. Perempuan diberikan hak yang sama dalam pemikiran dan peranan. Para istri Rasulullah pun ikut serta dalam perjuangan dakwah, hingga rela mengorbankan semua harta, tenaga, dan pemikiran.
Berbeda dengan zaman sekarang. Kaum perempuan lebih mengutamakan penampilan, fashion, dan karir. Bahkan, telah mengabaikan apa yang sebenarnya menjadi kewajibannya. Bukankah dalam Islam telah mengatur apa yang telah menjadi kewajiban bagi perempuan? Sudah sepantasnya menjaga apa yang telah diberikan kepadanya. Muslimah yang baik, yaitu yang mampu menjauhkan dirinya dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan membuat ia terjatuh ke jalan yang salah.
Ada beberapa tantangan bagi seorang muslimah. Di antaranya halal haramnya makanan, fashion, dan media sosial. Tanpa disadari kebiasaan yang sering dilakukan akan sulit untuk diubah. Apalagi sampai mendarah daging dalam dirinya.
Jika dilihat pada fenomena fashion. Dalam Islam pakaian merupakan hal yang diwajibkan terutama bagi kaum perempuan. Seorang muslimah harus memperhatikan cara berbusana yang baik (Syar’i). Sebab, pakaian melambangkan identitas diri sehingga sangat dianjurkan untuk memakai pakaian yang menutup aurat. Al-Quran telah mengatur cara berpakaian perempuan. Aurat perempuan yang boleh diperlihatkan hanya telapak tangan dan wajah. Selebihnya merupakan aurat yang harus ditutupi.
Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Ahzab [33] : 59)
Semua anak panah ternyata menuju kepada wanita. Betapa sulitnya menjaga diri dari fitnah itu semua. Namun semua pasti ada jalannya, karena bersama kesulitan pastilah ada kemudahan yang menyertainya. Optimislah Allah akan membuka jalan hidayah-Nya bila kita tetap berusaha mencari solusinya. (Tim ICT)
Posting Komentar