LDII SIDOARJO - Mencintai dalam sepenggal kata “menunggu”. Mungkin kita tidak akan pernah sadar bagaimana wujud orangtua (ayah dan ibu) mencintai kita. Mungkin kita tidak akan pernah merasakan bagaimana sesungguhnya wujud mereka menyayangi kita. Mungkin kita tidak akan pernah mengerti bagaimana wujud mereka memperhatikan kita. Secara kasat mata, mungkin hanya setetes saja akan terlihat. Namun, di balik hati nurani akan ada banyak sekali kebaikan yang mereka berikan kepada kita.
Jika setiap malam, kau akan langsung memasuki bilik kamar ternyamanmu untuk sekadar menjalankan kegiatan atau aktivitasmu sebelum tidur (main handphone atau gadget, list tugas, dll). Tapi pernahkah kamu tahu apa yang mereka lakukan untukmu. "Menunggu". Mereka akan menunggumu terlelap dengan nyaman dan akan memastikanmu telah pulas untuk beristirahat serta akan kembali beraktivitas seperti biasa keesokan harinya. Mereka akan menunggumu tertidur agar mereka mampu sejenak untuk mengendap-endap masuk ke bilik kamarmu, bukan sekadar singgah tapi mereka ingin melihat wajahmu dan mengecup keningmu.
Pada saat itu juga, terlantun banyak perasaan cinta dan kasih dari mereka untukmu. Pada saat itu juga, terlampir banyak doa serta keikhlasan hati untuk menyukseskanmu dalam dunia dan akhirat.
Baca juga : Muslimah Zaman Now, Antara Tantangan dan Ujian
Pernahkah kau sadar akan hal ini? Inilah yg selalu disebut mencintai dalam sepenggal kata “menunggu”. Mereka tidak akan menuntutmu meluangkan kesibukanmu untuk mereka. Tapi ingat mereka adalah "orangtuamu". Bila mereka tidak mampu menunjukkan cinta kasihnya secara langsung, maka itulah yg akan mereka lakukan untukmu. Lalu bagaimana denganmu?
Berikan cinta kasihmu sepanjang masa pada mereka. Mereka yang rela mencintaimu walau dengan menunggu kesibukanmu terselesaikan.
Hari ini, mulailah untuk mencintai mereka bukan karena mereka telah memberimu banyak harta atau tahta. Namun karena mereka telah senantiasa mendoakanmu walau dengan rasa lelah dan letih sekalipun. (TIM ICT)
Posting Komentar