LDII SIDOARJO - Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Rakernas (Rapat Kerja Nasional) LDII di Pondok Pesantren Minhaajur Rosyidin Pondok Gede Jakarta Timur, 10/10/18.
Pada kesempatan tersebut ketua umum LDII Abdullah Syam memberikan buku Pedoman Ibadah kepada Joko Widodo.
Rakernas LDII yang dibuka presiden ini memiliki dua posisi strategis bagi LDII. Pertama, Rakernas merupakan daya hidup ormas dalam menjalankan fungsinya membangun masyarakat dan melaksanakan berbagai aturan negara dan AD/ART.
Kedua, Rakernas LDII digelar tepat pada masa-masa kampanye, yang merupakan bagian dari pesta demokrasi.
“Masa kampanye, bukan hanya waktunya kandidat presiden dan wapres menyampaikan programnya, tapi rakyat juga mengemukakan aspirasinya,” ujar Ketua DPP LDII sekaligus Ketua Panitia Pengarah (SC) Rakernas LDII, Prasetyo Sunaryo pada kesempatan lain. Rakyatlah yang selama ini merasakan langsung program kerja lima tahun presiden dan aparaturnya. Walhasil, rakyat sangat berhak memberi masukan sekaligus memberi solusi konkrit masalah bangsa.
Jadi, rakyat jangan lagi memahami bahwa kampanye adalah ajang monolog kandidat. Harus terdapat “diskusi” dua arah antara elit politik dan rakyat, begitu keyakinan LDII sebagaimana disampaikan Prasetyo.
Lalu apa yang bisa ditawarkan ormas sebagai “wakil” paling dekat dengan rakyat? Ormas merupakan agregator (penghubung antara rakyat dan pemerintah) kapasitas individu dalam masyarakat.
Ormas menjadi agregator kerja mandiri dan inovasi masyarakat dalam menghasilkan teknologi atau sistem sosial, sehingga bisa dijadikan solusi masalah bangsa. Tanpa kehadiran ormas potensi-potensi tersebut tercecer dalam level mikro yang tak pernah menjadi solusi bangsa.
Posting Komentar