LDII SIDOARJO | LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) mengusulkan adanya tindak
preventif sekaligus deteksi dini untuk menangkal atau mencegah
terorisme. Demikian disampaikan oleh Ketua PC LDII Kecamatan Tarik, Adi
Kurniawan pada acara Rapat Koordinasi Peningkatan Kewaspadaan di pendopo
Kecamatan Tarik, Rabu (23/5/2018).
Hadir pada acara tersebut yaitu: Forkopimka Kecamatan Tarik, Ketua MUI,
GP Anshor, Kasi Trantib, FKDM, Pemuda Muhammadiyah, Muslimat NU, IPNU,
IPPNU, Linmas, dan dari LDII yang hadir Ketua PC LDII Kecamatan Tarik,
Adi Kurniawan.
Tindak preventif yang diusulkan LDII sbb:
(1) meningkatkan penguatan terhadap RT/RW. Dengan cara RT/RW bisa mengetahui aktivitas warga baru di lingkungannya.
(2) menciptakan laporan berbasis android/e-security, sehingga laporan dari masyarakat bisa cepat diterima dan ditindaklanjuti.
(3) memberikan pengarahan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap
lingkungannya masing-masing. Dengan cara melaporkan segala sesuatu yang
mencurigakan.
Usulan ini sangat diapresiasi oleh pihak Kasi Trantib, dan akan segera
ditindaklanjuti menjadi sebuah agenda kegiatan di tingkat kecamatan.
Memang, aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo (13/5/2018) begitu mengagetkan seantero negeri.
Peristiwa ini sangat melukai bangsa Indonesia. Sebab, sikap toleransi
yang mengakar kuat dalam bangsa Indonesia terkoyak dengan adanya aksi
brutal para teroris yang mengatasnamakan agama tersebut.
Dalam arahannya Kapolsek Tarik, AKP. Sugianto, S.Sos menghimbau agar
masyarakat tidak ikut-ikutan menyebarkan berita, foto, aksi-aksi
terorisme. Sebab, hal ini akan membuat suasana menjadi mencekam.
"Sehingga inilah yang menjadi titik awal keberhasilan teror
mereka,"katanya.
Masyarakat diminta tetap tenang dan proaktif bila ada sesuatu yang mencurigakan.
Kapolsek akan terus mengadakan operasi bersama pihak terkait. "Kami akan
terus mengadakan operasi terhadap warga baru, guna mengantisipasi
sesuatu yang tidak diinginkan,"katanya. (koes/adi)
Posting Komentar